Banyak kaum perempuan yang seharusnya menjadi teladan bagi orang lain, terutama putra-putrinya, malah dengan sadar ataupun tidak justru memberikan kehancuran bagi bangsa ini. Banyak kaum perempuan yang dengan sengaja menggunakan pakaian ketat seraya mengumbar aurat. Mereka cenderung menganut budaya Barat dan meninggalkan budaya Timur sebagai identitas negeri kita.

Mungkin orang-orang yang membaca judul tulisan di atas terheran-heran, Muncul sebuah pertanyaan atas sebuah Kalimat judul di atas, Memangnya Akar keteladanan itu ada?? Ketika pertanyaan itu benar-benar terlontar, maka dengan lantang akan saya Jawab “Ada” dan itu berwujud pada sebuah oknum yang mungkin pada tulisan saya yang berjudul “Toleransi yang dipertanyakan” sudah saya bahas, yaitu “ Guru”.

Tentu kita belum lupa atas sebuah pemberitaan di situs dakwatuna.com tentang Siswa di SMA N 1 Denpasar, Anita Wardhani yang di sarankan oleh Kepala sekolah beserta jajarannya untuk berpindah sekolah hanya karena menggunakan jilbab. Sungguh Luar biasa sekali sekolah ini.

Menurut Hemat saya, di negeri ini telah terjadi pengkhiatan sebuah definisi sekaligus pengkerdilan sebuah definisi tentang terorisme yang hanya terbatas pada aspek tindakan pemboman semata oleh orang yang menjadi aktor tunggal di sini, yaitu media massa. Padahal kita ketahui bahwa media massa independensinya perlu di pertanyakan pula.

Ahad siang (22/12/2013) yang cukup cerah tapi tidak untuk para kader dakwah kampus perjuangan UNS. Bagaimana tidak? Mereka telah kehilangan salah satu saudara seperjuangan mereka, Akhuna Alfi Noor Rokhman (Ketua Umum SKI FT UNS 2013) meninggal dunia dalam kecelakaan di Ungaran, Jawa Tengah pada hari sabtu sore (21/12).

Acara diskusi ini menghadirkan 2 pembicara, yaitu Khalid Shibghatulloh Robbani (Koordinator Jaringan Fakultas MIPA KAMMI komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS 2013 dan Wakil Presiden BEM UNS terpilih) dan Wachid Daga Suryono (Presiden BEM FMIPA UNS). Dengan mengangkat tema “Pemilu Online sudah tepatkah untuk pemilu RI 2014???"

Selasa (26/11/2013), sekitar 30 mahasiswa dan mahasiswi UNS berkumpul di salah satu ruangan di Kampus V UNS Wilayah Pabelan untuk berdiskusi tentang Peran Guru SMK dalam mencetak Generasi Teknokrat Rabbani. Diskusi tersebut diadakan dalam rangka menuju Indonesia yang bermartabat oleh KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS yang bekerja sama dengan SKI FKIP UNS Wilayah Pabelan.

Jum’at (22/11/2013) pagi di Depan Ngarsopuro, Surakarta berkumpul sebanyak 10 mahasiswa-mahasiswi UNS yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS. Mereka melakukan sebuah aksi treatikal berupa Flash Mob sebagai protes mereka akan tindakan penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia terhadap Pemerintahan Indonesia.

Ketika berbicara tentang sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1998, dimana menjadi sebuah masa bagi kejayaan kaum intelektual muda harapan rakyat yang biasa di sebut “ Mahasiswa “.

Berbicara tentang Ramadhan, pasti seantoro jagad ini mengatakan bahwa Bulan Ramadhan itu bulan Puasa, Bulan Ampunan, Bulan Penuh Berkah, Bulan Turunnya Al-Qur’an, dll.