Sungguh kesabaran dan kesucian hati yang benar-benar murni, yang dilandasi penuh keimanan, sehingga tidak ada sedikitpun rasa kebencian dan kecemburuan di hati Sarah kepada Suaminya, Ibrahim dan madunya, Hajar. Semua itu Sarah lakukan demi tecapai keridhaan Allah dan suaminya semata. Atas pelajaran hidup yang diberikan Sarah kepada kita, Allah SWT telah mengangkat Martabat Sarah sebagai ibu yang melahirkan para Nabi dan sempat melihat anak dan cucunya menjadi Nabi dan utusan Allah SWT.
Baca selengkapnya »Menanam Kebaikan ala Hajar
Beliau kembali ke Ismail yang ditinggalkannya. Di antara keputusasaannya, ia mendapati ada air yang keluar dari sela-sela batu dekat kaki Ismail, dengan wajah gembira Hajar mengatakan zam zam…zam zam, secara berulang seraya membuat bendungan kecil agar air tidak mengalir ke mana-mana.
Baca selengkapnya »Awal Mula Kemusyrikan di Jazirah Arab
Selain menjadi pelopor kemusyrikan di Mekkah, Amru bin Luhai juga mengubah kalimat talbiyah (dari yang seperti kita baca sekarang) dengan tambahan kalimat, Illa syarikan huwa lak (kecuali sekutu ya Allah milikmu yang yang engkau kuasai), tamlikuhu wama malak (dan apapun yang engkau miliki) Amru bin Luhai, juga memberlakukan hukum, bagi orang yang akan melakukan thawaf di Mekkah tidak boleh menggunakan pakaian selain dari yang dibuat masyarakat Mekkah, sehingga jamaah haji yang tidak mampu harus (maaf) telanjang.
Baca selengkapnya »