Baru kali ini dalam sejarah, AS dipimpin oleh presiden amatir, jika tidak dapat disebut dungu. Selain dikenal sebagai provokator konflik di Timur Tengah dengan twit-twit yang kontroversial, dia boleh jadi presiden dan sekaligus Chief of Commanders yang tidak didengar bawahannya. Dua kali pendapat Trump yang menuduh Qatar sebagai pendana kegiatan terorisme, 2 kali pula 'dibantah' Pentagon yang justru memuji peran positif Qatar. Ujungnya, dia tunduk dengan arahan Pentagon dan menawarkan dirinya sebagai mediator konflik.
Baca selengkapnya »Hasan Al-Banna, Figur Rekonsiliatif
"Andai lawan-lawanku seperti Hasan, tentu aku akan menjabat tangan mereka sejak hari pertama. Wahai Ustadz Hasan, saya mendengar kritikmu dan terkagum padamu. Kritikan seperti ini tidak dimiliki oleh orang selain engkau."
Baca selengkapnya »Syiah Indonesia, Nasionaliskah?
Tidak cukup yakin bahwa Syiah di Indonesia nasionalis se-nasionalis organisasi atau gerakan Islam lainnya. Walaupun wacana para elit mereka (NKRI dan persatuan Indonesia) dan pemanfaatan momentum mungkin dekat ekspresi nasionalistik.
Baca selengkapnya »Pemilu Turki: Lapor Kecurian Ayam, Malah Kehilangan Kambing
Propaganda dan pencitraan negatif Erdogan sebagai “Sultan Turki” (baca: Diktator) secara terus menerus oleh oposisi dan media Barat telah dibeli rakyat Turki dengan gembira, segembira Simon Perez melihat hasil pemilu Turki. “The Sultan Hamid II Has Fallen.” Demikian, nyinyir oposisi untuk kejatuhan Erdogan.
Baca selengkapnya »Erdogan, Pemimpin yang Spesial
Erdogan telah menyakinkan kita bahwa hubungan antar negara seharusnya dibangun atas dua prasyarat utama. Pertama, komitmen atas nilai-nilai kemanusiaan. Kedua, kesederajatan dalam hubungan dan sikap saling menghormati antar kedua belah pihak, tanpa tekanan dan unsur eksploitatif.
Baca selengkapnya »Dinamika Politik dan Kemenangan AKP Turki: Melihat Dalam Perspektif Berbeda
Seperti diprediksikan, para kandidat AKP menang dalam pemilu lokal Turki, 30 Maret 2014. Dalam banyak hasil hitung cepat, AKP mengungguli beberapa kompetitor utamanya dari partai sekuler, CHP dan jauh di bawah partai ultra nasionalis, MHP dengan range perolehan antara 44-47 persen. Perolehan suara kali ini masih di atas perolehan suara AKP dalam pemilu lokal di 2008, yakni 38 persen, hanya saja di bawah perolehan suara pemilu nasional 2011, yang hampir 50 persen.
Baca selengkapnya »