Entah! Entah berapa lembar surat cinta Kau sampaikan padaku, Namun aku menolaknya malu-malu, Lewat mentari di pagi hari, Lewat angin siang dan malam hari, Kemarin kau menulis cinta-Mu dengan tetes hujan di muka bumi, Lembar demi lembar surat cinta-Mu, Berserakan.. Menumpuk di pelupuk mataku, Aku tak punya cinta sepadan dengan cinta-Mu, Surat jawaban pun terus kurobek dengan pengkhianatanku...
Baca selengkapnya »Pengantin Gaza
Malam pengantin Dalam balutan cahaya mortir dan jerit kematian Pengantin wanita menyambut syuhada Di ladang Palestina Saat mereka tanam ranjau dari neraka Tumbuh beribu calon syuhada
Baca selengkapnya »Tsunami
Jangan kau buat sejarah berulang 10 tahun bukanlah waktu yang panjang Untuk melupakan contoh kengerian Adzab datang siang ataupun malam 27 rumah-Nya cukup sebagai peringatan
Baca selengkapnya »Senandung Cinta Untuk Fatiya
Tak pernah ada lain jalan Selain bersimpuh menadah tangan Ketakberdayaan di ujung kepasrahan Saat rasa luruh dalam doa Di tepi harapan kupinta kesembuhan
Baca selengkapnya »Saat Mad’u Sudah Pintar-Pintar
Maka al-akh sejati haruslah memiliki kegiatan-kegiatan mandiri untuk menambah kapasitasnya, bukan tuntutan struktur, namun kesadaran diri seorang dai. Saat membuka agenda pekanan seyogyanya kita dapat temukan agenda menghafal qur’an dan mengkaji tafsirnya, agenda menghafal hadits dan derajatnya, membaca kitab fiqih dan pendapat para ulama. Itulah yang dinamakan Isti’ab. Syaikh Fathi Yakan mengingatkan kita dalam persoalan ini dalam bukunya yang berjudul Isti’ab.
Baca selengkapnya »Persahabatan Dua Pemuda Tampan
Sejak saat itu mereka pun kemudian bersahabat, dan ke manapun pemuda tampan dan kaya raya itu pergi sahabatnya itu selalu menyertainya. Warga pun kian bahagia karena selain pertolongan dari si pemuda kaya, kini mereka pun memiliki tempat bertanya dan mendengarkan kisah-kisah luar biasa dari si pemuda miskin itu. Siapakah nama pemuda miskin berbaju jelek itu? Dialah yang hari ini sering dikenal dengan nama ‘Islam’. Dan siapakah pemuda tampan yang kaya raya itu? Dialah yang hari ini lebih dikenal dengan nama ‘Amal’.
Baca selengkapnya »Ukhuwah
Kau menjadi jiwa dengan secawan air kehidupan Dari satu ke satu yang lain saling mendahulukan Dan selembar nyawa kau berikan Dalam kesetiaan dan persaudaraan
Baca selengkapnya »Kemaksiatan Biang Kehancuran Peradaban
Betapa banyak peradaban besar yang binasa dikarenakan dekadensi moral sudah menjadi budaya. Kaum Samud, kaum Aad, dan bangsa-bangsa besar lainnya yang harus rela kehilangan kejayaannya disebabkan mereka membiarkan bibit kemaksiatan tumbuh. Oleh sebab itu, teguhlah kita dalam menjaga larangan-larangan Allah kepada anak-anak kita dan orang-orang yang dalam wewenang kita. Sebagaimana mereka ‘bersabar’ untuk mendapat izin dari kita untuk bermaksiat maka kita pun akan bersabar untuk mencegah mereka agar tidak melanggar larangan-larangan Allah tersebut.
Baca selengkapnya »Membina Benih Mujahid
Dua puluh lima lidah cilik kemudian membaca Al-Quran secara bergantian. Yang salah mereka ingatkan, karena itulah kewajiban persaudaraan. Tak ada celaan bagi yang terbata-bata mengucapkan, karena mencela saudara seiman bukan akhlak pemuda Islam. Ayat demi ayat yang mereka bacakan, jauh lebih merdu dibanding kicau burung yang membelah pagi hari.
Baca selengkapnya »Kuberhias, Atas Sesuatu yang Takkan Kubawa Pulang
Lalu jiwa telah jauh kubiarkan. Di kulitmu daki dosa tak terbersihkan. Dan keringatmu kesalahan tak terhapuskan.. Dan bila tiba saat dibangkitkan. Air mata pun mengering dirundung penyesalan.
Baca selengkapnya »