Langit sedang tumpahkan isi hatinya, agar Dia tahu mana yang bersyukur dan mana pula yang kufur nikmat

Zainab.. kau ajari kami tentang kegigihan semangat bara perlawanan tak kenal usia

Aku, kamu, kita Juga bisa menangis Dan seorang kesatria pun Butuh menangis Agar ia semakin paham Bahwa sumber segala sumber kekuatan Hanya pada Allah

Maaf saudaraku, Perjuanganku masih sebatas bait doa dan puisi.. Dan kami di sini Juga mesti bertempur Dengan setan bisu tanpa lidah Yang masih ALPA DAN BUNGKAM

Ingin berkuasa Kudeta pilihannya, Dan.. Gulingkan pemerintah yang sah. Ingin berkuasa Tipu sana-sini Beritakan kabar bohong

Nafas kebathilan mu kini semakin sesak wahai As sisi, Nafasmu sudah di ujung tanduk, Karena kekuasaan yang kau inginkan Semakin menjauh

Mesir menunggu sikap Politik Luar Negeri Indonesia yang Bebas dan Aktif, masih adakah itu wahai Pak SBY ?

Kau inginkan kekuasaan, Tapi mencuri kekuasaan, Adalah pilihanmu, Seperti para pencuri, Ia bisa nikmati hasil curiannya, Namun tiap detik Hatinya penuh was-was Hidupnya tak akan tenang sepanjang waktu

Api Revolusi… Harus terus bergelora, Karena Mursi berjuang dari hati, Bukan untuk diri sendiri

Lidi-Lidi Revolusioner bersatu bukan hanya saat demo saja, Lidi-Lidi Revolusioner bersatu di tiap sepertiga malam, Mengguncang arsy dengan doa