Hal itu disampaikannya saat pertemuan di Ankara dalam rangka evaluasi kebijakan luar negeri Turki tahun 2018, Selasa (25/12/2018).
“Kami berpikir untuk melangsungkan pertemuan bulan Januari mendatang di Istanbul,” katanya seperti dikutip dari Anadolu Arabic. Ia menyebutkan, krisis yang terjadi di Yaman saat ini telah memasuki tahun kelima.
“Saya katakan secara jelas, kebijakan salah dari negara-negara Teluk dan langkah yang salah sejak awal, serta memperpanjang kesalahan itu dalam dimensi yang berbeda, menimbulkan kematian besar di kalangan anak-anak dan wanita, serta menyebabkan kelaparan dan penyakit,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyebut Turki senantiasa berusaha untuk menghadirkan solusi politik dalam krisis Yaman.
“Sama seperti kami mendukung upaya masyarakat internasional dan lainnya, sekarang kami menyampaikan undangan kepada Organisasi Kerjasama Islam untuk pertemuan grup kontak terkait Yaman,” pungkasnya.
Diketahui, situasi di Yaman semakin memburuk sejak Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi melakukan invasi militer untuk memerangi kelompok pemberontak Hutsi. Namun, hal itu justru menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk sebagaimana laporan dari PBB. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: