Saat berada di ibu kota Bahrain, Al-Jubeir menekankan komitmen negaranya untuk menghukum para pelaku sehingga kasus seperti itu tidak terulang. Ia juga menyebut Turki sebagai negara sahabat bagi Saudi.
Sebelumnya, Turki melalui kementerian kehakimannya mengajukan permohonan resmi kepada Saudi. Dalam permohonan itu, Ankara meminta Riyadh untuk menyerahkan 18 orang teduga pelaku pembunuhan Khashoggi untuk diadili di Turki.
Turki berdalih, pembunuhan Khashoggi terjadi di wilayah hukumnya. Maka negara itu beranggapan lebih berhak untuk mengadili para pelaku.
Seperti diketahui, pekan lalu Saudi mengakui secara resmi bahwa jurnalis 59 tahun itu terbunuh di dalam konsulatnya di Istanbul 2 Oktober lalu. Bersamaan dengan itu, Jaksa Penuntut Umum Saudi juga menyebut telah menangkap dan menahan 18 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Pada Selasa (23/10) lalu, Presiden Turki mengungkap fakta-fakta di balik pembunuhan Khashoggi. Menurutnya, pembunuhan brutal itu telah direncanakan sebelumnya di Saudi.
Jamal Khashoggi terakhir kali diketahui memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul 2 Oktober siang. Namun sejak saat itu, ia tidak lagi diketahui keberadaannya. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: