Channel 10 dan harian Maariv Israel Senin (24/09) sore waktu setempat melaporkan, Israel menempuh langkah diplomatik untuk mencegah konferensi yang rencananya akan diikuti oleh 40 negara tersebut.
Konferensi Palestina akan digelar di New York di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-73 yang akan dibuka pada hari ini, Selasa (25/09).
Menurut Channel 10, para diplomat Israel terus menghubungi perwakilan negara dan organisasi yang diundang. Mereka berusaha mencegah tamu undangan untuk hadir, atau minimal mengirim delegasi tingkat rendah. Harian Maariv juga mengabarkan hal yang sama.
Di antara negara-negara yang diundang Otoritas Palestina ada Inggris, Prancis, Jerman, Cina dan Rusia. Sementara Amerika Serikat dan Israel dipastikan tidak diundang.
Masih menurut Channel 10, Palestina menghendaki tiga hal dalam konferensi tersebut. Yaitu: menghadapi ancaman yang mengelilingi solusi dua negara karena perluasan permukiman, menghidupkan kembali pembicaraan damai yang terhenti sejak 2014 dengan asas solusi dua negara, menjaga badan-badan PBB yang berhubungan langsung dengan masalah Palestina seperti UNRWA dan Dewan HAM PBB.
Presiden Mahmoud Abbas dikabarkan telah tiba di New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-73. Ia disebut-sebut akan kembali menyuarakan penolakannya pada ‘Kesepakatan Abad Ini’ yang digagas Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri masalah Palestina-Israel. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: