Saat konferensi pers di Lithuania, Mevlut Covusoglu menekankan, jika AS mengklaim bisa melakukan apapun yang diinginkan “seperti yang terjadi di film ‘Cowboy’, maka kami akan merespon hal itu”.
Lebih lanjut, Covusoglu mengatakan bahwa negaranya bukan bagian dari Amerika Serikat. “Kami tidak harus menyetujui setiap keputusan atau tindakan dari satu negara terhadap negara lain, terutama ketika itu tidak baik, dan tidak adil, “katanya, mengacu pada sanksi AS terhadap Iran.
Sebelumnya, Cavusoglu tiba di ibukota Lithuania, Vilnius, untuk kunjungan resmi dan bertemu dengan Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite.
Komunikasi Erdogan
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (28/08) kemarin melakukan pembicaraan telepon dengan PM Inggris, Theresa May. Keduanya disebut membahas soal ekonomi, perdagangan, investasi dan krisis Suriah.
Selain itu, Erdogan juga berbincang via telepon dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Keduanya mengungkapkan tekad untuk memperkuat hubungan diplomatik kedua negara.
Pada kesempatan tersebut, keduanya juga membahas persiapan kunjungan Erdogan ke Berlin akhir September nanti. Selain juga rencana pertemuan Menteri Ekonomi kedua negara pada 21 September. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: