Dikutip dari Aljazeera, Jumat (01/05), ancaman itu dilontarkan oleh Direktur Kepala Staf Gabungan AS, Kenneth F. McKenzie. Ia mengatakan, semua pihak harus tahu bahwa serangan terhadap AS dan sekutunya akan menjadi keputusan terburuk.
McKenzie menjelaskan, operasi militer antara pihaknya dengan Pasukan Demokratis Suriah masih berlangsung.
Sementara Asisten Menhan AS, Dana W. White mengatakan, pihaknya masih berjuang memberantas ISIS. di Suriah. Ia juga menyebut masih bertahannya rezim Suriah karena bantuan dari Rusia dan Iran.
Pernyataan pejabat AS ini merupakan respon dari pernyataan Bashar Assad beberapa waktu lalu. Dalam sebuah wawancara, ia menyebut Pasukan Demokratis Suriah adalah satu-satunya masalah yang masih tersisa di negaranya.
“Ada dua opsi untuk mengatasi mereka. Pertama kami membuka pintu negosiasi, karena sebagian besar milisi mereka adalah orang Suriah,” kata Assad.
“Jika negosiasi tidak terjadi, maka kami akan membebaskan wilayah yang mereka kuasai dengan kekerasan. Kami tidak punya opsi lain, ada atau tidaknya Amerika.”
Pasukan Demokrastis Suriah menguasai wilayah cukup luas di utara dan timur Suriah. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: