dakwatuna.com – Al-Quds. Sebuah postingan di akun twitter seorang akademisi asal Arab Saudi, Prof. Saad al-Hussein, menuai kecaman luas dari warganet. Dalam postingannya pada Ahad, (25/11/2017), al-Hussein dengan lantang menyebut bahwa Al-Quds bukan merupakan permasalahan umat. Selain itu ia juga menyebut rakyat Palestina lah yang selama ini menjual permasalahan tersebut.
Melalui akun twitter pribadinya, @saad_alhussein, profesor ahli geografi itu menyatakan, “#Alquds_bukan_permasalahan_kami: sejarah menyebut bahwa rakyat Palestina yang menjual permasalahan ini. Sejarah juga menyaksikan, rakyat Palestina saling berperang satu sama lain. Mereka berkhianat dan melanggar kesepakatan Makkah.”
#الكدس_ليس_كضيتنا : التاريخ يقول أن الفلسطينيين هم الذين باعو #الكضية والتاريخ يشهد أن الفلسطينيين تقاتلو فيما بينهم وانهم خانوا ونقضوا اتفاق مكة.
— ا.د. سعد ناصر الحسين (@saad_alhussein) November 25, 2017
Tak ayal, postingan tersebut mendapat kecaman luas dari warganet di jagat twitter. Salah seorang mengatakan, “Al-Quds terlalu suci untuk menjadi permasalahan bagi orang seperti Anda. Karena ia adalah permasalahan bagi orang seperti Salahuddin (al-Ayyubi), al-Khawarizmy, Qutiz, Turki Salim, Sulaiman, Alp Arsalan… Siapa Anda sehingga Al-Quds jadi permasalahan Anda?”
Sementara pemiliki akun @Sheikh_GrGr menyebutkan, “Al-Quds bukan permasalahan Anda. Karena ia permasalahan orang-orang yang memiliki kehormatan.”
Sedangkan Abdullah al-Sanady mengatakan, “Al-Quds permasalahan seluruh muslimin hingga hari kiamat. Bukan permasalahan penghujat seperti Anda.”
Ali Faraj dalam retwit-nya menuliskan, “Al-Quds punya orang-orang kuat yang membawa kehormatan untuk mempertahankannya. Mereka juga berkorban untuknya dengan cara yang paling berharga. Orang-orang seperti Anda tak akan pernah punya kehormatan seperti itu. Sedang yang menjual permasalahan Al-Quds sudah sama-sama kita ketahui sejak Inggris datang dan menjualnya pada Yahudi. Dokumen yang ada menjadi saksi. Bumi Palestina digenangi darah-darah anak mereka selama satu abad lamanya.”
Sementara Yasri Yusuf mempertanyakan esensi dari postingan profesor asal Saudi tersebut. “Wahai saudaraku, ada apa dibalik serangan Saudi pada rakyt Palestina ini? Wahai Jamaah, bersatulah untuk melawan Zionis bagaimanapun caranya. Tidak perlu cari pembenaran semacam menuduh rakyat Palestina berkhianat,” katanya.
Pernyataan Dannon ini seiring dengan berbagai indikator yang muncul terkait rekonsiliasi Saudi dengan Israel. Terbaru, Kepala Staf Militer Israel, Gadi Eizenkot, menyebut kesiapan pihaknya untuk bekerjasama dan saling tukar informasi dengan Saudi. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: