dakwatuna.com – Kazakhstan. Jubir delegasi kelompok oposisi bersenjata Suriah, Usamah Abu Zaid, menyampaikan bahwa Rusia berjanji mempelajari konsep gencatan senjata yang diajukan oposisi.
Sebagaimana diberitakan Aljazeera (24/1/2017), Abu Zaid juga menyampaikan Rusia berjanji akan membahas hal tersebut dengan pihak Turki pada perundingan damai lanjutan di Astana dalam tujuh hari mendatang.
Rusia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat teguran dan kecaman kepada menteri pertahanan rezim al-Assad terkait serangan yang terus berlanjut di Wadi Bardi.
Dalam hal ini, kelompok oposisi telah menyatakan sikap melalui Rusia bahwa langkah apa pun untuk menguasai Wadi Bardi oleh pihak al-Assad, serta tindakan apapun yang mengorbankan warga sipil akan membatalkan kesepakatan gencatan senjata.
Abu Zaid menjelaskan bahwa tantangan terbesar Rusia saat ini adalah sejauh mana mampu memaksa Iran dan milisi-milisi bersenjatanya mematuhi gencatan senjata.
Selama mampu melaksanakan hal itu, maka Rusia berhasil menjamin gencatan senjata, tegasnya.
Sebelumnya, sumber dari kelompok oposisi mengungkapkan bahwa delegasi rezim Bashar al-Assad menolak konsep perdamaian yang diajukan kelompok oposisi, guna merealisasikan gencatan senjata yang menyeluruh. (rem/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: