dakwatuna.com – Jakarta. Aksi dari Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPF-MUI) yang berlangsung damai sejak usai salat Jumat hingga menjelang maghrib mulai berubah menjadi rusuh. Akibatnya, pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah peserta aksi.
Setidaknya ada 50 pria dari peserta aksi yang terluka terkena petasan dan gas air mata.
“Ada sekitar 50 laki-laki jadi korban. Ada yang kena serpihan gas air mata,” kata salah satu anggota Forum Jurnalis Muslim (Forjim), Ahmad R Baihaki, kepada dakwatuna.com, Jumat (4/11/2016).
Diduga ada oknum yang ikut membaur dalam barisan HMI dan memulai provokasi sehingga menyulut emosi para pihak keamanan dan laskar FPI yang masih berada di depan Istana Presiden. (abr/dakwatuna)
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai: