dakwatuna.com – Jakarta. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di RW XI Badran Yogyakarta yang dilakukan PKPU Yogyakarta dipresentasikan dalam ajang 26th Health and Business Roundtable Indonesia di di Gedung Cyber 2 Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta, Rabu (21/1/15).
Program yang dilaksanakan selama 5 tahun terakhir ini merupakan implementasi CSR Sarihusada.
Akhta Suendra selaku Project Manager program pemberdayaan mengatakan, pihaknya membangun kemandirian masyarakat di akhir program CSR.
“Kita awali proses perencanaan, penguatan internal, persiapan menuju kemandirian dan pada akhirnya proses kemandirian itu sendiri,” kata Akhta.
Joko Sularno, tokoh masyarakat di RW XI Badran mengakui program pemberdayaan di kampungnya bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Utamanya ada perubahan yang mendasar yang saya rasakan, yaitu perubahan mindset dari mayoritas penerima manfaat,” katanya.
Endah Prasetioningtias dari Sarihusada mengatakan, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan difokuskan tiga pilar pemberdayaan yakni gizi balita, pendidikan anak usia dini dan ekonomi mikro.
“Ketiga pilar program tersebut sesuai dengan kebijakan CSR Sarihusada,” katanya.
Health and Business Roundtable Indonesia adalah forum ilmiah yang diinisiasi oleh CCPHI (Company-Community Partnership for Health in Indonesia).
Melalui forum ini para komunitas, NGO dan korporasi dapat bertukar pikiran mengenai best practice pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dari masing-masing anggota. (Fafa/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: