dakwatuna.com – Palestina. PM. Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, bahwa negaranya tidak akan menyepakati berdirinya negara Palestina sebelum pihak Palestina mengakui keberadaan negara Yahudi Israel.
Pernyataan ini disampaikan Netanyahu dihadapan parlemen Israel, Knesset, dalam pembukaan sidang pada hari Senin sore (27/10/2014), seperti yang dilansir media An-Nadholu.
Netanyahu menambahakan, pengakuan terhadap Israel sebagai negara bangsa Yahudi juga diiringi dengan persetujuan terhadap penerapan keamanan dalam waktu panjang yang memungkinkan pihak Israel dapat mempertahankan dirinya sendiri.
Netanyahu kemudian mengatakan, menurutnnya Palestina menginginkan syarat yang memberatkan Israel dengan tujuan tidak tercapainya perdamaian. Lalu mereka mendirikan sebuah negara yang tidak memberikan kedamaian kepada Israel dan tanpa mengakui Israel sebagai negara Yahudi.
Sepanjang perundingan Israel-Palestina berlangsung lebih dari 20 tahun, penjajah Israel tidak pernah mengakui berdirinya negara Palestina berdasarkan teritorial 4 Juni 1967, namun mereka memberikan syarat untuk wilayah Palestina yang diduduki warga Palestina, sedangkan tanah Palestina yang mereka duduki dijadikan tanah milik bangsa Yahudi dan diberikan jaminan keamanan oleh ZIonis ISrael. (msy/rsd/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: