dakwatuna.com – Sepanjang Rajab, dan Sya’ban
Dikala fajar menyingsing pelan, kemudian siang menyapa perlahan
Hari–hari berlalu seolah begitu terburu
Aku di sini, menyeka air yang menetes haru karena rindu
Aku di sini, menghisab diri atas amal yang berlalu
Kering tanpa penghayatan.
Ringan bagai kapas, kecil bagai debu
Oh Ramadhanku…..
Ingin sekali kukatakan bahwa aku sangat merindukanmu
Akan tetapi aku malu,
Malu ketika dirimu datang dan amalku belum bertambah. Payah!
Pelan dan perlahan, Ramadhan akan datang
Bertamu pada mereka yang berumur panjang
Sedang seolah tak mau kalah
Setan dari golongan jin dan manusia pun bersiap menyambut kedatanganmu
Dengan segala amunisi dan tentaranya, menggoda kita
Ah, biarlah….
Rindu ini tak kan kurelakan berlalu dan tak berbalas
Akan kubingkai rasa ini dengan penuh harap dan cinta
Hari–hari ke depanku adalah lembaran mushaf bertabur petuah-Nya
Bilangan rakaat sunnah penambah wajib untuk-Nya
Sepertiga malam bersama-Nya
Oh indahnya, andai Engkau memampukanku menjamu kedatangannya
Masih Tentangmu,
Tentang dahaga, haus, dan rasa payah
Tentang senja yang memerah
Tentang kolak, dan es buah
Tentang tarawih panjang dan witir yang indah
Semua ini tentangmu, Ramadhan yang penuh berkah
“Allahumma Baariklanaa fii Rajaba wa Sya’bana Wabalighnaa Ramadhana”
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan,
Redaktur: Pirman
Beri Nilai: