dakwatuna.com – Kairo. Ada kemiripan yang sangat jelas antara kudeta militer yang dipimpin As-Sisi pada 3 Juli tahun lalu, dengan yang dilakukan Hafez Asad pada tahun 1970. Inilah pesan yang disampaikan Berita Ikhwanul Muslimin (MBN) dalam akun facebooknya, Jumat (31/1/2014) hari ini.
Menurut MBN, Letnan Jenderal Hafez Asad melakukan kudeta militer atas presiden sah Suriah, Nuruddin Atasi, pada tahun 1970. Saat itu, dia memberikan kudetanya sebuah nama yang sangat indah, yaitu “Harakah Tashihiyah” (Gerakan Membenarkan). Asad juga bersikap seakan tidak tertarik dengan jabatan presiden, sehingga perlu menempatkan orang lain, yaitu Ahmad Hasan Khatib, yang akhirnya menduduki jabatan itu dari 18/11/1970 hingga 22/2/1971.
Dalam masa empat bulan itu, terjadi gelombang demonstrasi yang meminta dan mendukung Asad untuk menjadi presiden Suriah. Radio pemerintah selalu menyiarkan lagu “Taslam Yadak Ya Muallim, Quud Safinah Ya Muallim.” (Terima Kasih Atas Jasamu, Tuan. Nahkodailah Perahu Ini, Tuan).
Demonstrasi-demonstrasi inilah yang akhirnya dijadikan alasan Asad untuk merasa terpaksa menjadi seorang presiden. Dia pun menjadi presiden dari tahun 1971 hingga meninggalnya pada tahun 2000 yang silam, setelah memastikan bahwa anaknyalah yang akan melanjutkan tampuk kekuasaannya. (msa/dakwatuna/mbn)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: