Disebutkan, rencana penyerangan tersebut mencuat menyusul penyerangan kelompok bersenjata pro-Iran di Baghdad. Penyerangan itu menyasar sebuah wilayah yang di dalamnya terdapat kantor Kedubes AS untuk Irak.
WSJ menyebutkan, permintaan dari tim yang dipimpin John Bolton itu sempat memusingkan Pentagon dan Kementerian Luar Negeri.
Pentagon, imbuh WSJ, menerima permintaan tersebut, namun tidak jelas apakah permintaan juga diteruskan atau atas sepengetahuan Presiden AS Donald Trump.
Washington mengklaim, serangan di Baghdad dekat dengan Kedubesnya itu dilakukan oleh milisi yang pro-Iran. Padahal, serangan itu sama sekali tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.
Menurut Aljazeera, Senin (14/01/2019), permintaan Bolton untuk menyerang Iran itu menunjukkan adanya peningkatan pendekatan terhadap Teheran. Fakta itu menjadi pendekatan paling keras dari Bolton sejak menjabat pada April 2018 lalu. (whc/dakwatuna)