Selain itu, Bahceli yang merupakan rekan koalisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ini juga menyerang Jerman atas pelaksanaan Konferensi Islam Sekuler di Berlin beberapa waktu terakhir.
Dalam pidatonya di hadapan fraksi Gerakan Nasional di Parlemen Bahceli menyebut adanya dugaan Saudi dan UEA memberi bantuan dana untuk milisi kurdistan tersebut. Jika benar, menurutnya, hal sama saja dua negara itu telah mati tersandera Amerika Serikat (AS).
Bahceli juga memberi sebutan untuk masing-masing dari kedua negara itu. Arab Saudi disebutnya belum sepenuhnya terbuka atas kejahatan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Sementara UEA disebutnya selalu menunjukkan permusuhan pada Turki.
“Di mana Islam di negara-negara yang menjadi sandera imperealisme?Rezim-rezim yang memusuhi Turki dan rakyatnya ini tak ubahnya belati yang terhunus di belakang Islam,” katanya dikutip dari Aljazeera.net, Rabu (05/12/2018).
Lebih lanjut, Bahceli mengecam Jerman atas penyelenggaraan Konferensi Islam Sekuler pada 28 November silam. Menurutnya, Mendagri Jerman sama sekali tidak punya hak untuk menyelenggarakan konferensi semacam itu.
Diketahui, konferensi tersebut dihadiri dan diinisiasi oleh sejumlah tokoh yang dikenal keras permusuhannya terhadap Islam. Bahkan informasi yang berkembang menyebut penyelenggara menyediakan daging babi sebagai salah satu hidangan dalam acara. (whc/dakwatuna)