Menteri Energi Qatar Saad al-Kaabi menjelaskan, keputusan ini diambil dalam konteks perencanaan strategi jangka panjang dan mencari cara untuk meningkatkan peran global negaranya.
Al-Kaabi menambahkan, negaranya saat ini tengah fokus untuk meningkatkan produksi gas alam (LNG). Diketahui, Doha saat ini tengah berupaya meningkatkan produksi LNG dari 77 juta ton menjadi 110 juta ton per tahun.
Menurut Al-Kaaabi, negaranya telah menyampaikan niatan untuk keluar ini kepada OPEC. Ia menyebutkan, keputusan itu sebenarnya sulit mengingat Qatar telah menjadi anggota OPEC selama 57 tahun. (whc/dakwatuna)