Berbicara kepada wartawan di Arlington, Virginia, Wakil Laksamana Mat Winter, pejabat eksekutif untuk program F-35 mengatakan, dirinya berharap pesawat-pesawat tempur akan dikirimkan pada bulan Maret.
Ankara berencana untuk mengakuisisi 100 jet tempur F-35 di tahun-tahun mendatang.
Winter mengatakan dia tidak “melihat indikasi perubahan” dalam pengiriman 100 jet itu ke Turki.
“Pentagon harus menyerahkan laporan kepada Kongres dalam 90 hari menurut Undang-undang Otorisasi Pertahanan 2019 yang disahkan,” imbuhnya. Ia mengacu pada amandemen Undang-undang Otorisasi Pertahanan Nasional yang melarang penjualan F-35 ke Turki sampai Pentagon mengeluarkan laporan tentang hubungan Turki-Amerika.
F-35, jet stealth yang dibangun oleh Lockheed Martin, dianggap sebagai salah satu peralatan militer AS yang paling mahal, dengan biaya rata-rata sekitar $ 100 juta.
Winter melanjutkan, kantornya telah memberikan informasi teknis dan program untuk laporan tersebut serta akan mengirimkannya dalam 90 hari.
Turki menerima pengiriman dua jet tempur F-35 pertamanya pada akhir Juni pada sebuah upacara di Fort Worth, Texas. Namun keduanya tetap bertahan di AS selagi pilot Turki dilatih untuk mengoperasikannya.
Turki telah berada dalam program F-35 sejak tahun 1999. Industri pertahanan Turki juga mengambil peran aktif dalam produksi mereka, termasuk Alp Aviation, AYESAS, Kale Aviation, Kale Pratt & Whitney dan Turki Aerospace Industries yang membuat bagian untuk F-35 pertama. (whc/dakwatuna)