Dalam buku diterangkan, Trump menyebut As-Sisi dengan julukan itu saat berbicara dengan pengacaranya, John Dowd. Kala itu, keduanya membahas intervensi untuk membebaskan aktivis HAM Mesir berpaspor AS dari penjara Mesir.
Buku tersebut menyatakan, Trump dua kali menyebut As-Sisi sebagai pembunuh dengan menggunakan kata-kata kasar.
“Fear” menjadi salah satu buku terlaris yang pernah ada. Bagaimana tidak, pada hari pertama perilisannya saja sudah terjual 750.000 eksemplar.
Sejumlah informasi mengejutkan terabadikan dalam buku tersebut. Selain juga menyebut Menteri Kehakiman saat ini dengan “cacat mental”.
Pada April 2017, sebagaimana terdapat dalam buku tersebut, Trump juga pernah menginstruksikan Pentagon untuk menghabisi Bashar Al-Assad, Presiden Suriah.
Buku ini telah mendapat kecaman dari lingkar pertama Gedung Putih, dan disebut sebagai fiksi. (whc/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 13/09/18 | 17:16 17:16