Sontak hal tersebut membuat murka sang presiden. Bahkan ia telah meminta Jaksa Agung AS Jeff Sessions untuk menggelar penyidikan untuk mengungkap siapa dalang dari sabotase kantornya itu.
Majalah New Yorker Amerika melaporkan, Trump pertama kali melihat tulisan di pintunya itu pada Jumat (07/09) pagi. Dengan penuh amarah, ia memanggil penasihatnya, Kilian Conway, untuk membaca tulisan itu.
Menurut orang dalam Gedung Putih, akan sangat sulit menemukan siapa pelaku sabotase tersebut. Ada sekitar 70 hingga 100 karyawan di dalam Gedung Putih yang menggunakan kata “kota gila” untuk menggambarkan lingkungan kerja mereka.
Sementara itu, Trump kepada awak media mengatakan, “Siapa yang menempelkan tulisan ini di pintu kantorku, ia telah melakukan penghianatan pada Amerika Serikat.” (whc/dakwatuna)