Kesepakatan antara Spanyol dan Arab Saudi sendiri telah ditanda tangani pada tahun 2015 silam.
Setelah pembatalan ini, pemerintah Spanyol saat ini berencana mengembalikan dana yang telah dibayarkan Saudi. Associated Press melaporkan, dana pembayaran mencapa $ 10,6 juta.
Sebelumnya, keputusan serupa juga diambil beberaa negara seperti Swedia, Jerman, Finlandia, Norwegia dan Belgia. Negara-negara itu menangguhkan penjualan senjata yang kemungkinan digunakan Saudi untuk perang Yaman.
Pembekuan “menunjukkan tren memudarnya kesabaran Eropa terkait dengan bencana kemanusiaan yang terjadi di Yaman”, sebut Kristina Kausch. Ia merupakan senior di German Marshal Fund yang berbasis di Brussel.
Kesepakatan Saudi dan Spanyol sendiri terjadi pada masa pemerintahan Mariano Rajoy. Ia digulingkan oleh mosi tidak percaya parlemen pada Juni lalu, dan digantikan oleh pemerintahan kiri-tengah.
Saat ini, Spanyol dipimpin oleh seorang sosialis bernama Pedro Sanchez. Ia berjanji akan meninjau semua kontrak kerja sama penjualan senjata yang dilakukan oleh pemerintah konservatif sebelumnya.
Pada 23 Agustus lalu, serangan Saudi menewaskan 27 orang, di mana sebagian besarnya adalah anak-anak, di kota Hudaydah. Di bulan yang sama, sebuah bom Saudi juga menghantam bus sekolah dan menewaskan sedikitnya 40 anak-anak.
Pekan lalu, sekelompok ahli di PBB menuding Arab Saudi dan Emirat Arab melakukan kejahatan perang di Yaman. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: