Hal itu disampaikan Trump kepada Menhan AS James Mattis, sebagaimana tertulis dalam buku jurnalis veteran, Bob Woodward.
“Mari kita bunuh dia! Mari kita bunuh dia! Mari kita bunuh mereka semua,” kata Trump kepada Mattis.
Surat kabar The Washington Post menceritakan detail isi buku berjudul “Ketakutan: Trump di Gedung Putih” (Fear: Trump in the White House) tersebut pada kemarin, Selasa (04/09).
Lebih lanjut, Woodward mengutip pernyataan pejabat Gedung Putih yang tak disebutkan namanya. Dikatakan, Mattis saat itu mengatakan pada Trump bahwa ia akan “segera melakukannya”, namun dengan cepat ia berbalik arah.
“Kami tidak akan melakukan semua itu. Kami akan jauh lebih terukur,” kata Mattis kepada asistennya.
Menanggapi hal itu, Trump menulis di Twitter rilis pers Mattis tentang isi buku tersebut. Namun Presiden AS itu sama sekali tidak menyinggung permintaan untuk membunuh Assad.
“Kata-kata penghinaan tentang Presiden yang dikaitkan dengan ku dalam buku Woodward tidak pernah diucapkan oleh aku atau di hadapanku,” kata Mattis dalam siaran persnya.
Pada 04 April 2017 lalu, serangan gas sarin menewaskan 87 orang di provinsi Idlib Suriah, menurut laporan PBB. PBB menyebut rezim Suriah sebagai pelaku tindakan kriminal tersebut.
“Panel yakin bahwa Republik Arab Suriah bertanggung jawab atas penembakan sarin di Khan Sheikhun pada 4 April 2017,” sebagaimana disebutkan dalam laporan PBB. (whc/dakwatuna)