Gelombang tinggi yang dipicu oleh Topan Jebi menghantam pelabuhan perikanan di Aki, prefektur Kochi, di Jepang barat. (Aljazeera)dakwatuna.com – Tokyo. Topan Jebi adalah peristiwa cuaca ekstrim terbaru yang mengepung Jepang musim panas ini. Hujan lebat, tanah longsor, banjir dan gelombang panas secara kumulatif membunuh ratusan orang.
Pemerintah Jepang memerintahkan evakuasi untuk lebih dari satu juta orang akibat angin kencang dan hujan lebat di wilayah barat negara itu, Selasa (04/09).
Menurut Aljazeera, badai tersebut sedikitnya menewaskan sembilan orang. Kantor Penyiaran NHK melaporkan, terdapat lebih dari 300 orang terluka dalam peristiwa itu.
Embusan angin hingga 208 km / jam tercatat di salah satu bagian pulau Shikoku, dengan perkiraan setinggi 216 km / jam.
Akibat topan tersebut, bandara internasional setempat lumpuh, sebuah tanker terhempas ke jembatan, mengganggu perjalanan darat dan udara, serta membuat ribuan orang terlantar.
Lebih dari 1,6 juta rumah tangga tanpa listrik di Osaka, Kyoto, dan empat prefektur terdekat.
Gelombang tinggi yang dipicu oleh Topan Jebi menghantam pelabuhan perikanan di Aki, prefektur Kochi, di Jepang barat. (Aljazeera)
Kendaraan rusak akibat Topan Jebi di Osaka. (Aljazeera)
Pejalan kaki mencoba menahan payung saat angin kencang di Yokohama. (Aljazeera)
Sebuah bangunan rusak akibat Topan Jebi di Osaka, Jepang Barat. (Aljazeera)
Topan Jebi setidaknya telah menewaskan sembilan orang. (Aljazeera)
Jepang memerintahkan evakuasi kepada lebih dari satu juta orang. (Aljazeera)
Topan Jebi dianggap sebagai badai kategori-3. (Aljazeera)
Sebuah kapal tanker yang terhempas angin menabrak jembatan menuju bandara Kansai di Izumisano, Jepang barat. (Aljazeera)
dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
Loading...
