Melalui pernyaannya di sebuah radio lokal, Duque menyebut alasan pengakuan itu tidak dapat dibatalkan. Menurutnya, seorang presiden republik adalah sosok yang ditunjuk konstitusi untuk mengelola hubungan luar negeri negara.
Duque menambahkan, dirinya akan membahas hal tersebut dengan Komite Penasihat Luar Negeri. Namun ia juga tetap akan menghormati keputusan pendahulunya tersebut.
Lebih lanjut, Duque juga menyebut solusi dua negara adalah opsi terbaik untuk konflik Palestina-Israel.
“Sejak Kesepakatan Oslo aku meyakini bahwa solusi terbaik untuk Timur Tengah adalah yang mencakup dua negara,” katanya, Senin (03/09).
Pada 08 Agustus lalu, mantan presiden Kolombia mengumumkan pengakuan terhadap negara Palestina berdaulat. Manuel Santoz yang beberapa hari lalu lepas jabatan juga mengirim surat kepada Menlu Palestina yang menyatakan pengakuan Bogota terhadap Palestina merdeka dan berdaulat. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: