Dalam sebuah wawancara dengan Radio 103 FM Israel, Bennet mengatakan, ia berharap negaranya menghancurkan gudang senjata Hamas dan membunuh para pemimpinnya. Ia menyebut “mendukung pembunuhan terhadap pemimpin Hamas.”
Pernyataan itu terlontar ketika Mesir dan PBB berupaya memediasi perundingan antara Hamas dan Israel. Keduanya berusaha mengentaskan semua masalah Hamas-Israel, termasuk terkait pertukaran tawanan.
Bennet mengaku, dirinya menentang setiap perundingan dengan Hamas, kecuali ada ketentuan pelucutan senjata faksi Palestina tersebut. “Tanggung jawab kami sebagai pemerintah Israel adalah mencabut kemampuan Hamas untuk menyakiti kami,” katanya.
“Kami memutuskan hubungan dengan Hizbullah, dan saat ini mereka memiliki 150.000 roket yang dapat menyerang titik mana pun di Israel – ini tidak boleh terjadi juga di Gaza.”
“Kesepakatan ‘tenang untuk tenang’ terdengar bagus, tapi di balik keheningan itu sesungguhnya kita membangun sebuah organisasi yang tiba-tiba memiliki berton-ton roket,” pungkasnya. (whc/dakwatuna)