Ancaman tersebut dilontarkan Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu dalam sebuah pidatonya, Rabu (30/08), kemarin. Ia mengatakan negaranya akan mengambil “tindakan tegas dan keras terhadap upaya Iran untuk menempatkan pasukan dan sistem persenjataan canggih di Suriah.”
“Tidak ada kesepakatan antara Suriah dan Iran yang akan menghalangi kita; tidak akan ada ancaman yang menghalangi kita,” dalam sebuah upacara penamaan fasilitas nuklir Israel.
Pada Selasa lalu, perwakilan militer Iran di Damaskus menyebut penasihat militer negaranya akan tetap berada di Suriah. Hal itu dalam kerangka kesepakatan pertahanan yang ditandatangani sehari sebelumnya.
“Dukungan untuk integritas wilayah Suriah dan kemerdekaan kedaulatan Suriah juga ditekankan dalam perjanjian itu,” kata Brigadir Jendral Abolghasem Alinejad.
Teheran telah memberikan dukungan politik, keuangan dan militer yang kuat kepada Presiden Bashar al-Assad saat selama konflik yang telah berlangsung tujuh tahun tersebut. (whc/dakwatuna)