Dalam sebuah pernyataan, Grande memperingatkan tentang perang yang sangat mengerikan di Yaman. Ia juga mengatakan, “Apa yang terjadi di Yaman sangat tidak terbayangkan.”
“Tiba saatnya semua pihak untuk sadar akan fakta perang yang mengerikan dan biaya kemanusiaannya, serta akan pentingnya bekerja sama untuk mengakhiri permusuhan,” kata Grande, dikutip dari Aljazeera, Ahad (26/08).
Lebih lanjut, ia juga menyeru “dilaksanakannya penyelidikan independen tanpa memihak dalam insiden tersebut. Sehingga semua pihak tahu kenyataannya”.
“Tanggal 22 Agustus lalu, sebuah serangan menghantam sebuah rumah di distrik Durahmi sebelah selatan Hudaydah. Serangan itu mengakibatkan empat warga sipil meninggal dan dua lainnya terluka,” kata pernyataan Grande yang mewakili semua badan kemanusiaan di Yaman.
Ditambahkannya, “Pada 23 Agustus, seranga udara juga menewaskan 27 warga sipil lainnya, termasuk 22 anak-anak, empat wanita dan sopir. Serangan menghantam distrik yang sama.”
Dalam konteks yang sama, Human Rights Watchs menyebut pemimin di Saudi dan UEA menghadapi kemungkinan tanggung jawab pidana akibat intervensi militer ke Yaman 2015 lalu. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: