Buntut dari krisis itu Saudi memutus seluruh jalinan dagang dan investasi dengan Kanada. Selain juga mengusir Dubes Kanada dari Riyadh, dan memanggil Dubes mereka di Ottawa.
Krisis dua negara mendapat perhatian luas dari media-media internasional. Salah satunya New York Times (NYT) yang menyebut pengusiran dubes Kanada itu mengerikan.
Selain itu, NYT menyebut langkah Pangeran Muhammad bin Salman memutus hubungan dengan Kanada telah merusak reformasi di negaranya. Disebutkan, langkah seperti itu biasa diambil para tiran untuk membungkam para pengkritiknya.
Setiap negara, memang biasa menolak kritik dari eksternal. Namun respon Saudi, dinilai sebagai bentuk permusuhan yang agresif, dan intimidasi bagi para pengkritik.
Bahkan, dalam kasus yang sama sebelumnya, akan segera mengundang penentangan kuat dari Barat.
Sebelumnya, akun Twitter Kedubes Kanada di Riyadh menyampaikan keprihatinan mendalam negaranya atas penangkapan sejumlah aktivis di Saudi. Kanada juga mendesak agar para aktivis hak asasi manusia segera dibebaskan, termasuk Samar Badawi dan saudara laki-lakinya, Raif Badawi.
Arab Saudi bereaksi keras atas cuitan tersebut. Bahkan Riyadh menuding Kanada telah melakukan intervensi secara nyata kepada urusan dalam negeri Saudi.
Istri Raif Badawi, Ensaf Haidar dan ketiga anaknya mendapat suaka politik dari Kanada. Bahkan mereka telah menjadi warga negara Kanada sejak bulan lalu. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: