Netanyahu juga menegaskan bahwa kepentingannya hanya agar pasukan Iran diusir dari Suriah.
“Kami tak punya masalah dengan Rezim Bashar Assad. Bahkan selama 40 tahun kami tak pernah menembakkan satu peluru pun dari Dataran Tinggi Golan,” kata Netanyahu dikutip surat kabar Haaretz, Kamis (12/07).
Netanyahu, sebelum bertolak dari Moskow menambahkan, Israel tak menentang kembalinya kekuasaan dan stabilitas Rezim Assad. Namun Israel akan bergerak dalam kondisi darurat untuk mengamankan perbatasannya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Israel tak ingin campur tangan dengan yang terjadi di internal Suriah. Namun menurutnya ada yang mengusik Israel seperti ISIS, Hisbullah Syiah Lebanon dan keberadaan Iran.
Netanyahu mengklaim Iran tidak sepenuhnya meninggalkan Golan, melainkan hanya mundur beberapa puluh kilometer. Sementara Israel menginginkan agar Iran pergi sepenuhnya. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: