Menurut Marina Melanyina, direktur Pusat Sastra Timur di Perpustakaan, pihaknya unggul karena menyimpan buku-buku Turki cetakan pertama.
“Total ada 13.000 item dalam bentuk buku-buku Turki modern, majalah, surat kabar, dan bahan cetak lainnya. Kami biasa menyebutnya item Republik Turki,” kata Marina, dikutip dari TRT World.
Marina menambahkan, “Sisanya adalah koleksi dalam bahasa Ottoman kuno. Di antaranya ada buku-buku cetakan pertama yang diterbitkan oleh Ibrahim Muteferrika Printing House; kami punya 16 dari 17 cetakan pertama (koleksi ini).”
Buku-buku tersebut sudah masuk sejak tahun 1828 silam. Saat itu, Kemenlu Kekaisaran Rusia – kala itu – memindahkan buku-buku hadiah dari Kedutaan Ottoman itu ke perpustakaan.
Sejak saat itu, buku koleksi terus bertambah. Ini seiring dengan aktivitas pertukaran, pembelian, donasi dan semacamnya.
“Setelah Republik Turki dan Uni Soviet terbentuk, pertukaran buku terus berlanjut antara perpustakaan kami dengan Masyarakat Sejarah dan Linguistik Turki,” tutur Marina.
Menurutnya, saat ini Pusat Sastra Timur menjalin kerja sama dengan Kedutaan Turki dan Kementerian Kebudayaan Turki.“Sebagai ungkapan terima kasih atas jalinan ini, kami menempatkan buku-buku bergambar indah tentang Turki di tempat menonjol di ruang baca,” imbuh Marina.
Pusat Sastra Timur di Perpustakaan Negeri Rusia juga menjadi rumah bagi buku cetak Turki pertama. Ia adalah kamus dua jilid yang disebut Vankulu Lugati cetakan tahun 1729.
Buku tersebut diberi nama sesuai nama penerjemahnya, Mehmet Vankulu, kata Marina. Buku ini sangat populer dan diminati oleh kalangan terpelajar Turki.
Buku lain yang menjadi koleksi fenomenal adalah Tarih i Hindi Garbi atau dikenal dengan The History of West Hindia cetakan 1730. Buku ini penuh dengan ilustrasi bergambar manusia dan hewan.
Perpustakaan Negeri Rusia didirikan pada 1728, dan merupakan perpustakaan terbesar di benua Eropa. Menurut laporan Januari 2018, terdapat 47 juta koleksi dengan 367 bahasa tersimpan di dalamnya. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: