Amerika Serikat Tak Akan Tinggalkan Suriah dalam Keadaan Perang

Menhan AS, James Mattis. (elmogaz.com)

dakwatuna.com – Washington. Menteri Pertahanan Amerika Serikat menyebut negaranya dan sekutu tidak akan meninggalkan Suriah selama belum terwujud perdamaian.

Menurut James Mattis, AS dan Sekutunya sedang menyongsong kemenangan bersejarah menghadapi ISIS. Ia menambahkan, Suriah tidak akan ditinggalkan begitu saja dalam keadaan perang.

“Kami tidak akan angkat kaki sebelum para diplomat mencapai perdamaian. Anda harus memenangkan pertempuran sekaligus perdamaian,” kata Mattis di Markas Pertahanan AS (Pentagon), seperti dilansir Aljazeera, Selasa (01/05/2018).

Pernyataan Mattis ini menjadi isyarat paling kuat yang menegaskan bahwa penarikan pasukan AS dari Suriah tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Pertahanan AS juga melihat urgensi keberadaan pasukan di Suriah dalam waktu lama. Hal ini dalam rangka melanjutkan pemberantasan ISIS serta menghadapi pengaruh Iran.

Penarikan pasukan AS dari Suriah pertama kali digaungkan oleh Presiden Donald Trump. Awalnya, Trump ingin hal itu terjadi dalam waktu secepatnya. Namun kemudian berubah pikiran dan menyebut ingin meninggalkan “jejak yang kuat dan permanen di Suriah”. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...