dakwatuna.com – Suriah. Qatar dan Suriah menegaskan komitmen mereka untuk menolong rakyat Suriah dan berupaya menjaga gencatan senjata guna menjamin keselamatan warga sipil sesuai kesepatakan-kesepakatan internasional.
Hal tersebut dinyatakan dalam pertemuan menlu kedua negara di Doha dengan dihadiri ketua perundingan Suriah Hijab.
Sebagaimana diberitakan Aljazeera (26/12/2016), kedua negara mengajak masyarakat dunia untuk ikut bertanggung jawab menghentikan kekerasan dan krisis kemanusiaan di Suriah.
Doha dan Ankara menegaskan pentingnya untuk segera menyelamatkan warga sipil Suriah dari kebuasan tentara rezim Bashar al-Assad dan sekutunya, serta dari kejahatan kelompok-kelompok teroris bersenjata.
Sejalan dengan hal itu, Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, menyatakan kesiapan negaranya untuk menjadi tuan rumah perundingan damai pihak-pihak bertikai di Suriah.
Hal tersebut disampaikan sehari setelah pembicaraan tiga negara via telepon antara dirinya dengan Presiden Vladimir Putim dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Menurut Kremlin pada Minggu kemarin (25/12/2016), Putin, Erdogan, dan Nazarbayev telah melakukan pembicaraan telepon tentang solusi konflik di Suriah melalui upaya gencatan senjata secara menyeluruh di negara itu.
Wakil Menlu Rusia sebelumnya pada Jumat (23/12/2016) juga menyebutkan kemungkinan perundingan damai baru untuk Suriah pada pertengahan Januari di Astana, ibu kota Kazakhstan, dengan dukungan Rusia, Iran, dan Turki. (rem/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: