dakwatuna.com – Depok. Tanggal 1-2 Oktober 2016 menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia, khususnya bagi Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia. Bertepatan dengan 1 Muharram 1438 H, FSLDK Indonesia menyelenggarakan Gerakan Shubuh Jamaah Nasional (GSJN) yang diselenggarakan serentak di seleruh penjuruh Indonesia. GSJN adalah salah satu gerakan dan kegiatan yang menekankan pada masyarakat muslim untuk selalu istiqomah dalam menjalankan sholat shubuh secara berjamaah.
Salah satu tujuan dari FSLDK menyelenggarakan gerakan ini adalah karena perubahan dan kebangkitan suatu bangsa dapat dilihat dari sebuah gerakan umat muslim terutama dari gerakan para mahasiswanya. Gerakan yang menjadikan masjid kampus sebagai pusatnya kebangkitan suatu bangsa.
Gerakan Shubuh Jamaah Nasional juga di Inisiatori oleh FSLDK Indonesia sebagai bukti bahwa gerakan mahasiswa dapat memberikan kontribusi untuk umat dan agama secara umum. Pada GSJN yang ke 13 ini, tema yang diusung adalah “Bangkit Untuk Berjaya, Membangun Peradaban Indonesia”.
GSJN kali ini diselenggarakan di 36 titik di Indonesia dengan lebih dari 40 masjid kampus penyelenggara yang diantaranya, masjid kampus Universitas Bangka Belitung, Salman ITB Bandung dan STEI SEBI, Depok.
Salah satu GSJN yang diselenggarkan oleh FSLDK Indonesia adalah di Kampus STEI SEBI, Depok. Di kampus STEI SEBI juga ikut berkontribusi untuk membangun peradaban Indonesia yang akan lahir dari suatu gerakan yang tujuannya untuk kemaslahatan umat.
Dengan keistiqomahan FSLDK ini ingin menyampaikan bahwa sholat shubuh di masjid adalah salah satu sarana terbaik untuk menumbuhkan semangat juang dalam kepemimpinan seorang muslim. (Ahmad Jundi Taqiyuddin/SaBah/dakwatuna)