dakwatuna.com – Palestina. Gerakan Perlawanan Islam (Harakah Al-Muqawamah Al-Islamiyah) atau Hamas membantah pernyataan Direktur Pusat Riset dan Studi Islam Al-Malik Faishal, Turky Al-Faishal, di dalam pertemuan oposisi Iran baru-baru ini di Paris, Perancis.
Sebagaimana dilansir Aljazeera (10/7/2016), dalam keterangannya Hamas menegaskan pihaknya sebagai gerakan perlawanan Palestina terhadap penjajahan Israel, dan murni memiliki agenda untuk kepentingan rakyat Palestina.
“Hal-hal yang difokuskan Hamas adalah persoalan Palestina, Al-Quds, Masjid Al-Aqsa, dan Hamas senantiasa menjunjung nilai-nilai utama Islam yang moderat,” demikian rilis yang dikeluarkannya.
Turky Al-Faishal sebelumnya menyatakan Hamas adalah salah satu gerakan teroris di kawasan Timur Tengah yang didukung oleh rezim berkuasa di Iran.
Pertemuan tahunan oposisi Iran di Paris, Perancis, Sabtu kemarin (9/7/2016) dihadiri oleh ribuan peserta, termasuk tokoh-tokoh asing, di antaranya Turky Al-Faishal.
Ketua oposisi Iran, Maryam Rajawi, dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa salah satu target utama pihaknya saat ini adalah menggulingkan rezim berkuasa di negaranya saat ini. (rem/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera