dakwatuna.com – Dr. dr. Basuki Supartono, SpOT FICS MARS, Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memuji Kota Padang sebagai kota yang sangat bersahabat dengan lembaga kemanusiaan, termasuk Bulan Sabit Merah Indonesia. Bulan Sabit Merah Indonesia Kota Padang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu bahkan sebelum tsunami Aceh tahun 2004, BSMI sudah membantu pemerintah Kota Padang di bidang kemanusiaan.
Demikian disampaikannya dalam pembukaan Diklatpim dan Workshop Bulan Sabit Merah Indonesia se Sumatera Barat di Edotel Padang tanggal 5 Mei 2016. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dewan Pengurus Nasional Muhammad Jazuli Ambari, SKM, MSi, Sekretaris Umum Bapak Muhammad Rudi dan Bendahara Umum dr. Prita Kusumaningsih, SpOG.
Menurut Ketua Panitia, DR. Yosritzal, Diklatpim dan Workshop BSMI ini dilaksanakan dalam rangka persiapan pembentukan dewan pengurus Propinsi Sumatera Barat dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat. Kegiatan persiapan pembentukan dan pelantikan Dewan Pengurus BSMI se-Sumatera Barat ini dilaksanakan dua hari yang diisi dengan diklatpim, workshop, seminar dan diakhiri dengan pelantikan pengurus di aula Gubernur Sumatera Barat.
Bulan Sabit Merah Indonesia awalnya adalah berupa yayasan, namun kemudian tahun 2010 berubah menjadi perkumpulan bulan sabit merah indonesia melalui sk kemenkumham. Lembaga ini bergerak di bidang kemanusiaan dan kiprahnya sudah sangat dikenal di seluruh Indonesia antara lain melalui bantuan kemanusiaan pada saat kerusuhan di Ambon, Poso, dan tsunami Aceh. Sebuah rumah sakit di daerah Lam Lagan sudah didirikan oleh bsmi dan karena itu pemeringah telah memberikan satya lencana sebagai penghargaan atas kiprah BSMI di aceh tersebut. (yos/BSMI/sbb/dakwatuna)