dakwatuna.com – Riyadh. Wakil putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menyatakan bahwa Arab Saudi berharap krisis politik Saudi dan Iran pasca dieksekusinya Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr tidak berujung dengan perang. Perang antara keduanya bisa menjadi bencana bagi dunia.
Seperti dilansir Roayah News, Kamis (7/1/2016) kemarin, Pangeran mengatakan, “Perang antara Saudi dan Iran adalah hal yang sangat tidak kami harapkan. Orang-orang yang mendorong terjadinya perang tersebut tidak mempunyai otak yang waras.”
Pangeran menambakan, “Karena perang Saudi-Iran adalah awal dari bencana besar di kawasan Timur Tengah, dan akan berimbas ke seluruh dunia, maka tentu kami tidak menginginkannya terjadi.”
Pangeran yang juga merupakan menteri pertahanan ini mengakui, hubungan antara Saudi-Iran memang memburuk pasca dieksekusinya Syaikh Al-Nimr yang ditentang keras Iran baik pemerintahnya maupun rakyatnya. Kondisi memburuk ketika kantor kedubes Saudi di Teheran diserang massa. (msa/dakwatuna)