Topic
Home / 2015 (halaman 472)

Arsip Tahun: 2015

Zaida, Mas Mencintaimu Karena Allah

“ Selamat ulang tahun yang ke-dua puluh satu, ya Khumairaaaaaa,” ucap Ali bersemangat. Diberikannya sebuah boneka Teddy Bear warna cokelat, boneka yang diam-diam sudah sangat lama diinginkan Zaida semenjak SMP. “ Terima kasih Mas Ali.” Butiran hangat menetesi pipi. Haru. Zaida memeluk erat suaminya. Aku akan belajar mencintaimu, Mas, batinnya. Syukur tak terhingga ia panjatkan kepada Allah Maha Cinta atas segala cinta.

Baca selengkapnya »

Trilogi Kebangkitan Nusantara, Masjid-Kampus-Pesantren, Membangun Peradaban Profetik

Jika kaum muslimin ingin mewujudkan kembali kebangkitan Islam maka harus dengan sungguh-sungguh berpegang pada syariat Islam. Berbagai kemajuan IPTEK yang ada bukan menjadi dalih untuk meninggalkan ajaran Islam, tapi justru membuat setiap muslim semakin mencintai agamanya. Antara keilmuan dan keagamaan tidak bisa dipisahkan. Ketika ingin mewujudkan peradaban nan kokoh, harus didasarkan pada keilmuan dan sifat kenabian (profetik). Ada 3 komponen yang dapat menjadi dasar atau pilar, yakni telinga, mata dan hati. Tiga komponen yang telah Allah anugerahkan kepada hamba-Nya, sebagai bekal untuk melakukan perubahan.

Baca selengkapnya »

Gusaran atau Peperan

Makna gusaran untuk saat ini masih sangat bermakna bagi orang sunda karena sampai saat ini masih banyak orang sunda yang melakukan adat gusaran ini. Makna gusaran bagi anak-anaknya untuk mengingatkan anak-anak bahwa dia bukan anak-anak lagi, melainkan seorang umat islam yang sudah akil baligh yang harus selalu melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam.

Baca selengkapnya »

Menakar Daya Tahan Generasi Ketiga Ikhwanul Muslimin

Apa yang menjadi pendorong soliditas kader-kader muda Ikhwan? 1. Ruh al-hurriyyah. Jiwa merdeka. Enggan menjadi budak yang menghambakan diri pada penguasa lacut. 2. Ruh at-tamkin. Jiwa prestatif. Mereka adalah generasi yang sudah teruji di setiap aksi. Sejak lama terlatih menjadi pelayan umat dan pengabdi masyarakat. 3. Ruh al-qudwah. Jiwa keteladanan. Mereka meneladani sepak terjang baginda Nabi, shahabat, tabiin, salafus shalih. Tidak hanya dalam ritual, namun hingga pada pengorbanan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization