Topic
Home / 2015 (halaman 453)

Arsip Tahun: 2015

Mengapa Manusia tidak Boleh Iri?

jangan iri karena kesuksesaan sudah diraih meraka ada sebab-akibat, mungkin Allah telah memberi cobaan yang tidak pernah kita tahui, mungkin cobaan yang dirasakan sangat luar biasa lebih dari kesuksesaan diraih atau perjalanan perjuangan yang dilalui penuh dengan ranjau-ranjau. Jadi sangat wajar merasa kenikmatan, kebahagiaan, kesuksesaan dan penghargaan. Andailah sebelumnya belum pernah mendapat cobaan ingat entah cobaan apalagi yang akan berikan padanya.

Baca selengkapnya »

Muhasabah Diri

Ada banyak yang harus kita perbaiki dan kita benahi dalam setiap potongan hidup kita. Setiap perjalanan adalah tentang diri kita. Dan setiap perjalanan adalah pelajaran bagi kita. semua sudah berlalu dan kita telah melakukan banyak hal. Catatan tentang agenda dan target- target satu persatu telah usai kita capai. Beberapa belum bisa tercapai meski ada juga yang tidak tercapai sama sekali. banyak situasi yang telah kita lewati sepanjang sejarah perjalanan hidup kita dan banyak rasa yang bercampur di sana.

Baca selengkapnya »

Mengharap Stempel Allah SWT

Nah supaya tidak ngos-ngosan mencari stempel manusia, maka tekunilah ilmu agama. Dan jadikan agama ini sebagai pegangan dalam seluruh aktivitas. Tekunilah bidang ilmu umum juga yang kita minati. Seperti belajar bahasa arab, hadist, Alquran, nahwu, matematika, kimia, IT dan lain-lainya. Penguasaan akan suatu ilmu akan menghantarkan kita pada derajat yang mulia. Kenapa sebab? Allah swt firman dalam QS Mujadillah ayat 11 yang mengabarkan bahwa orang-orang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya.

Baca selengkapnya »

Mengisi Liburan Imlek ala Keluarga Muslim Indonesia di Taiwan

Imlek tahun ini, KMIT mengusung tema “speak up your dream!” yang menitikberatkan pentingnya wirausaha bagi BMI (Buruh Migran Indonesia) di Taiwan. Acara tahun ini dilakukan secara serempak di dua kota berbeda, Taipei (Taiwan wilayah Utara) dan Tainan (Taiwan wilayah Selatan). Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara kali ini dikemas dengan bentuk talk show dan outbound bagi peserta. FORMMIT (Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan) kembali dipercaya menjadi pelaksana rangkaian acara selama dua hari penuh.

Baca selengkapnya »

Jika di Kupang, Hati-Hati Memilih Rumah Makan

Di Kupang, ada jenis warung makan yang dimereki ‘Nabas’. Ini adalah warung dengan menu utama daging babi. Sajiannya berupa nasi campur dan daging babi goreng berbumbu atau daging babi berkuah. Warung jenis ini memang tidak besar hanya sekelas kaki lima. Hanya saja, karena jumlahnya banyak maka mudah dilihat. Sebagian warung jenis ini tak terpampang merek ‘Nabas’, namun penjualnya sudah mafhum kalau pengunjung yang datang pasti meminta menu babi. Karena itu menghindari warung jenis ini adalah keharusan.

Baca selengkapnya »

Berhenti Mencerca, Saatnya Selamatkan Bangsa

“Hamba-Mu memohon, tuntunlah para pemimpin kami agar mengutamakan kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi masing-masing. Meskipun banyak yang berkuasa di negeri ini, tetapi Engkaulah yang Maha Kuasa. Bimbinglah agar kekuasaan mereka digunakan dengan benar. Dengan kekuasan-Mu pula ya Allah, semoga kemelut politik ini segera berakhir. Masih banyak tugas negara & pemimpin untuk rakyat Indonesia.”

Baca selengkapnya »

Hafizh Al-Quran Masuk ke UNS?

Program ini hanya bisa dimanfaatkan oleh siswa/I yang juga menjadi peserta SNMPTN Undangan. Hanya siswa/I yang lulus pada tahun itu (fresh graduate) dan bukan melalui tes tulis atau yang lainnya yang bisa mengikuti. Program ini bukan beasiswa, namun memberikan prioritas lebih kepada huffadz. Posisi sertifikat tahfidz jauh lebih tinggi nilainya daripada sertifikat olimpiade tingkat internasional. Jika mahasiswa membutuhkan beasiswa, ada banyak jalur beasiswa yang tersedia di UNS (Bidik Misi, PPA, BBM, Beasiswa Aktivis Baktinusa, dll)

Baca selengkapnya »

Akhir Perjalanan Pergerakan Dakwah

Budaya munashahah menjadi hilang lantaran dua jenis manusia, yakni manusia keras kepala yang selalu merasa benar, dan manusia apatis yang tidak peduli terhadap saudaranya (sikap elu-elu, gue-gue). Jenis manusia pertama ibarat cermin yang ditimpa air, tak ada bekas sama sekali nasihat yang ia peroleh. Bahkan, ia telah memiliki jawaban jika ada orang yang hendak menasihatinya. Baginya nasihat adalah ancaman dan celaan. Sedangkan jenis manusia kedua, ibarat patung yang sama sekali tidak merasa terganggu dengan keadaan dan kerusakan sekitarnya, betapa pun besar bahaya yang mengancam dirinya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization