Topic
Home / 2015 (halaman 353)

Arsip Tahun: 2015

Ketidakadilan Hukum di Indonesia, Nenek pun Jadi Korban

Wahai para penegak hukum negeri ini, takutlah kalian kepada adzab Allah yang sangat keras! Ingatlah pula kalian, para penguasa yang mengambil hak rakyat, bahwa akan ada saatnya nanti di mana Allah akan meminta pertanggungjawaban kalian! Patutlah kita mengingat hadits riwayat Abu Hurairah ra.: “Dari Nabi saw. beliau bersabda: Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya.”

Baca selengkapnya »

If You Know What Happened in MCI

Sedikit catatan untuk novel ini: selain menghibur, sebaiknya novel ini memotivasi/menginspirasi. Karena jika hanya berisi hiburan, masyarakat tidak bertambah pengetahuannya. Buku ini mungkin hanya akan dibaca sekali kemudian ditinggalkan. Mungkin penulis bisa membuat versi non fiksinya. Sejarah MCI dan seluk-beluk manajemennya bisa diulas lebih dalam. Saat ini sangat minim buku non fiksi yang membahas tentang komunitas. Padahal MCI bisa menjadi komunitas online percontohan bagi komunitas-komunitas lain.

Baca selengkapnya »

Ayah… Aku Rindu Pelukanmu

Ke mana perginya Ayah Dhita, Ke mana perginya, Ya Allah... Mengapa kondisi ini selalu Saya temukan, mengapa suami-suami meninggalkan istrinya, mengapa ayah-ayah meninggalkan anaknya... Ayah, Aku rindu pelukanmu mungkin itu yang ada di hati Nadiah pagi tadi. Ya Allah..... Ampuni hambamu yang belum bisa berbuat banyak untuk anak-anak yang telah kehilangan Ayahnya.

Baca selengkapnya »

Skenario-Nya Adalah yang Terbaik

Kulangkahkan kaki ini ke dapur untuk memasak nasi. Kulihat ibuku yang bagaikan mentari kehidupan itu sudah sibuk di dapur. Mereka yang semakin hari semakin tua, sedangkan aku belum bisa membahagiakannya. “Nduk, esok esok kok ngalamun (anakku, pagi-pagi kok melamun)”, kata-kata ibuku membuyarkan lamunanku. “Kapan ikhwan itu mau bertaaruf nduk?”, kata ibukku sambil tersenyum. Saya tidak mengerti dengan kata-kata ibu barusan, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang saya kenal. Bapak, beliau hadir dengan senyum khasnya dan sejurus kemudian saya pun tahu apa maksudnya ini, ya Allah terima kasih.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization