Maraknya Peredaran Kosmetik Becampur Boraks, YLKI Minta Masyarakat Waspada

Boraks (caraka-online.com)

dakwatuna.com – Medan.  Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatra Utara minta masyarakat mewaspadai obat dan kosmetik palsu. Obat yang dibuat dengan bahan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia termasuk boraks.

“Boraks tersebut bila terkena pada bagian kulit yang sensitif mengalami gatal dan terasa tubuh seperti terbakar,” kata Ketua YLKI Sumut, Abubakar Siddik, Ahad (13/12/15), dilansir republika.co.id

Selain itu, menurut dia, jika boraks tersebut terhirup pada hidung akan menyebabkan sesak nafas serta dapat mengakibatkan penyakit kanker paru-paru. “Jadi konsumen diharapkan harus hati-hati dan teliti sebelum membeli obat serta bahan kosmetik untuk kecantikan tersebut,” ujar Abubakar.

Dia menyebutkan, saat ini obat dan kosmetik yang bercampur bahan kimiawi itu banyak diperjualbelikan di masyarakat. Bahkan belum lama ini Mabes Polri menggerebek Komplek Pergudangan Surya Balaraja menjadi tempat untuk memproduksi obat-obatan dan kosmetika yang mengandung bahan berbahaya.

“Kemungkinan obat dan kosmetik ilegal tersebut, banyak yang telah beredar di Provinsi Sumatera Utara,” katanya. Abubakar menyebutkan, barang yang berbahaya tersebut tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga dikirimkan ke luar negeri, yakni Afrika Selatan, Dubai dan Arab Saudi

Dikutip dari yabpeknas.com, Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna  putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa.

Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. (sbb/dakwatuna)

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...