dakwatuna.com – Ankara, Para Mujahidin dari Republik Chechnya Ichkeria mengumumkan pada Kamis (26/11/15) lalau bahwa mereka mendukung Turki dan sedang menunggu perintah dari -apa yang mereka sebut sebagai -Pemimpin Ummat Islam, Rajab Tayeb Erdogan. Hal itu disampaikan sebagai balasan atas pernyataan -yang tidak mengenakkan – dari Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Pernyataan Mujahidin Chechnya itu muncul sebagai reaksi dari postingan Ramzan Kadyrov pada akun instagramnya pada Selasa yang lalu yang menyatakan, “tidak diragukan lagi bahwa Turki akan menyesal panjang atas tindakannya itu, harusnya pengkhianatan seperti ini tidak dilakukan oleh orang-orang yang pada setiap kesempatan berbicara tentang persahabatan dan kerjasama”. Seperti dinukil situs arabi21
, Kamis (26/11/15).Menurut situs yenisafak milik Turki, para Mujahidin Chechnya mengatakan, “Kadyrov membuat pernyataan tersebut bertujuan untuk menjilat Presiden Putin belaka. Oleh karena itu kami siap menunggu perintah apapun dari Erdogan, Sang Pemimpin Bangsa-Bangsa Muslim”. Seperti dinukil arabi21.
Sebelumnya, Presiden Putin menilai bahwa penjatuhan jet tempur kepunyaan Rusia itu adalah “sebagai bentuk pengkhianatan dari para pendukung teroris, dan akan sangat menggangu hubungan Rusia-Turki”.