dakwatuna.com – Turki. Menlu Turki, Mevlut Casuvoglu, menyatakan bahwa Turki tidak perlu meminta maaf karena telah menembak jatuh pesawat tempur Rusia di perbatasan Turki-Suriah.
Dalam keterangan pers di sela-sela kunjungannya ke Siprus (26/11/2015), Casuvoglu berkata, “Kita tidak perlu meminta maaf pada sebuah isu di mana posisi kita benar. Hal itu sudah jelas sesuai dengan ketentuan, dan wilayah udara kita pada saat itu dilanggar.”
Casuvoglu menggarisbawahi bahwa Rusia telah melanggar wilayah udara Turki beberapa kali sejak memulai serangan udaranya ke Suriah, membantu rezim Al-Asad memerangi kelompok-kelompok pejuang.
Pelanggaran itu pernah terjadi pada awal Oktober 2015 lalu. Otoritas Rusia mengakui hal itu, meminta maaf dan berjanji tidak akan terjadi lagi.
Hal itu juga sudah disinggung Presiden Erdogan kepada Presiden Putin dalam pertemuan G-20 di Antalya, Turki, beberapa waktu lalu, jelas Casuvoglu lebih lanjut membela aksi tembak jatuh terhadap pesawat Rusia itu.
“Turki tidak akan menoleransi pelanggaran terhadap kedaulatan udaranya. Pesawat kami hanya menembak pesawat tidak dikenali yang melanggar wilayah kami dan tidak mengindahkan peringatan,” tambah Casuvoglu seraya berharap hubungan Turki dan Rusia dapat normal kembali. (rem/dakwatuna)
Sumber: Anadolu Agency
Konten ini telah dimodifikasi pada 27/11/15 | 10:31 10:31