dakwatuna.com – Amerika Serikat. Sekjen PBB, Ban Ki Moon, meminta pemerintah kudeta Mesir secepatnya menentukan jadwal pengoperasian pintu perbatasan Rafah secara teratur untuk keperluan kemanusiaan (warga Palestina), sebagaimana dikutip Islam Memo (25/11/2015).
Hal tersebut disampaikan Ki Moon dalam laporannya di hadapan Majlis Umum PBB di New York, AS, tentang perkembangan situasi di Palestina.
“Target terbesar PBB saat ini di Jalur Gaza masih pada upaya mengakhiri blokade (oleh Israel dan Mesir) berdasarkan Resolusi DK PBB No. 1860 tahun 2009, guna mengakhiri penderitaan rakyat Gaza,” jelasnya.
Berdasarkan resolusi itu, seluruh pihak (Israel dan kelompok pejuang Palestina) harus melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan tidak mengganggu masuknya bahan makanan serta ubat-obatan ke Jalur Gaza.
Dalam kesempatan itu, Ki Moon juga menyampaikan keprihatinannya terhadap peningkatan jumlah pengangguran di Jalur Gaza hingga 43% jumlah penduduk pada akhir 2014 lalu.
Pintu Perbatasan Rafah yang dikontrol oleh Mesir merupakan satu-satunya pintu masuk dan keluar bagi rakyat Jalur Gaza yang ingin melakukan perjalanan ke luar untuk keperluan medis,pendidikan, haji, umrah, dan lain-lainnya.
Sejak Presiden Mursi digulingkan oleh Abdul Fatah As-Sisi dan pendukungnya, situasi di Jalur Gaza semakin memburuk karena pembukaan Pintu Rafah semakin dibatasi dan dipersulit oleh penguasa kudeta. (rem/dakwatuna)
Sumber: Islam Memo
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: