dakwatuna.com – Jakarta. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan, pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM disiapkan agar segera naik kelas dan tidak jalan di tempat dalam pengembangan usahanya.
“Dengan bantuan dari LPDB bagi para pelaku usaha dan UKM harus naik kelas dan masuk tahap lebih kreatif, ” ujar Menkop Pusapyoga pada acara Temu Mitra Nasional 2015 LPDB-KUMKM di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Setelah kreatifitas masuk ke tahap produktifitas dan dilanjutkan ke tahap profit dan kreatifitas yang baru yang berujung pada peningkatan produktifitas dan profit.
“Dukungan tidak selesai di situ, kini suku bunga kredit LPDB diturunkan secara signifikan. Tapi jika masih tetap macet pengembaliannya, itu namanya moral hazard,” katanya.
Walaupun LPDB sebagai lembaga cukup fleksibel, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan KUMKM tapi masih memiliki keterbatasan. “Hingga kini, LPDB belum adanya kantor perwakilan di daerah, ” ujarnya.
Ke depan, LPDB terus bersinergi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait terutama di daerah. Misalnya, kerjasama dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Provinsi Lampung, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Purworejo.
“Terjalinnya kerjasama tersebut, penyaluran dana bergulir LPDB akan semakin cepat dan merata di seluruh daerah di Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, juga bekerjasama dengan Perum Jamkrindo dan perusahaan penjamin kredit daerah (Jamkrida). Tahun depan, LPDB telah menyiapkan dana Rp 1,55 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.
“Tujuan acara Temu Mitra Nasional 2015 untuk mempererat hubungan antara LPDB dengan mitra-mitranya. Sehingga bisa menjaga tingkat kepatuhan mitra dalam pemanfaatan dana bergulir yang disalurkan oleh LPDB, ” katan Dirut LPDB-KUMKM Kemas Danial.
LPDB, kata Danial, sebagai BLU di bawah Kementerian Koperasi dan UKM terus berbenah diri terutama sistem dan prosedural permohonan dan pengembalian pinjaman dari LPDB.
“KUMKM sebagai mitra LPDB akan mengikuti sharing session. Setidkanya bisa memahami dengan jelas prosedur akses pembiayaan yang terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan,” tandasnya.
Sejak 2008 hingga saat ini, LPDB telah menyalurkan dana bergulir Rp 6,3 triliun kepada lebih dari 4.000 mitra di seluruh Indonesia.
“Bunga yang ditawarkan cukup kompetitif, 5 persen per tahun (sliding) bagi sektor riil dan 8 persen per tahun (sliding) di sektor simpan-pinjam, ” katanya. (sbb/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 20/11/15 | 08:07 08:07