dakwatuna.com – Aljazair. Sejumlah media Aljazair independen memberitakan kabar meninggalnya orang nomor satu di negara itu. Presiden Abdul Aziz Boutafliqah, Minggu malam kemarin (15/11/2015).
Sebagaimana dikutip Islam Memo (16/11/2015), sejumlah sumber menyebutkan adanya penempatan aparat keamanan dalam jumlah yang tidak biasa di markas militer Ben Aknoun, setelah memburuknya kesehatan Presiden Boutaflikah yang tampak saat memberikan pidato kenegaraan terakhir beberapa waktu lampau.
Media Algeria Times menyebutkan bahwa Menteri Wakaf Aljazair dipanggil mendadak ke Istana Presiden Aljazair untuk alasan yang tidak diketahui, diduga untuk membimbing men-talqin-kan syahadah setelah kesehatannya terus memburuk.
Di sisi lain, media Swiss, Yen Jules, juga memberitakan dari sumber medis yang dirahasiakan bahwa sesungguhnya Presiden Boutafliqah telah meninggal di sebuah klinik di Swiss pada usia 75 tahun.
Sebelumnya, Boutafliqah diberitakan mendapatkan pengobatan akibat komplikasi kanker kolon di salah satu rumah sakit di Paris selama lebih dari seminggu, setelah sebelumnya menderita koma tiba-tiba di Aljazair.
Sejauh ini, Pemerintah Aljazair masih memilih bersikap diam di tengah ke simpang-siuran pemberitaan, terutama di sosial media, mengenai meninggalnya Presiden Boutafliqah.
Kesimpangsiuran berita meninggalnya Presiden Boutafliqah juga pernah terjadi sebelumnya, di mana dikabarkan telah meninggal di Jenewa setelah dipindahkan secara cepat ke kota tersebut, juga karena kesehatannya yang memburuk. (rem/dakwatuna)
Sumber: Islam Memo
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: