Khutbah Shalat Istisqa di Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia pada Rabu 28 Oktober 2015/15 Muharram 1437 H. Ba’da Zhuhur
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ الْبَشِيْرِ وَالنَّذِيْرِالَذِيْ تَنْفَتِحُ بِهِ أَبْوَابُ الْخَيْرِ وَتَنْغَلِقُ بِهِ أَبْوَابُ الشَّرِّ وَعَلَى آلِهِ الأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ …. اِتَّقُوا اللهَ… اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
فقال الله تعالى في القرآن الكريمز اعودبالله من الشيطان الرجيم فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا —يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ…
dakwatuna.com – Hari ini, hari rabu 28 Oktober 2015 yang bertepatan dengan 15 Muharram 1437 H. Kita berkumpul di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia ini untuk melakukan shalat istisqa. Mengapa kita melakukan Shalat istisqa?
Pertama shalat istisqa merupakan sunnah Rasulullah SAW dan juga dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW sepeninggal beliau. Shalat istisqa adalah shalat sunnah meminta hujan kepada Allah Azza Wajalla ketika semua makhluk hidup di bumi mengalami kekeringan karena hujan tak kunjung tiba. Sumur-sumur kering tak ada air, air sungai jauh berkurang debitnya, rerumputan menguning, kecoklatan dan akhirnya mati, pohon-pohon meranggas, hewan-hewan kekurangan air dan manusia pun mengalami bencana serius. Saat itulah dilakukan shalat istisqa. Shalat minta rahmat dari Allah SWT agar Dia menurunkan hujan yang penuh berkah, hujan yang memberi kehidupan. Kullu hayyin minal maa’. Setiap kehidupan bersumber dari air. Sebagaimana diceritakan di dalam hadits berikut ini, yang artinya,
“Orang-orang mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang musim kemarau yang panjang. Lalu beliau memerintahkan untuk meletakkan mimbar di tempat tanah lapang, lalu beliau membuat kesepakatan dengan orang-orang untuk berkumpul pada suatu hari yang telah ditentukan”.
Aisyah lalu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ketika matahari mulai terlihat, lalu beliau duduk di mimbar. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir dan memuji Allah Azza wa Jalla, lalu bersabda,
“Sesungguhnya kalian mengadu kepadaku tentang kegersangan negeri kalian dan hujan yang tidak kunjung turun, padahal Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan doa kalian”
Kemudian beliau mengucapkan:
Redaktur: Samin Barkah
Beri Nilai: