dakwatuna.com – Bethlehem. Polisi perbatasan Israel menembak dan membunuh seorang wanita muslimah Palestina di Hebron kota dekat Masjid Ibrahimi di Tepi Barat yang diduduki selatan, kata saksi mata menyaksikan kejadian tersebut.
Salah seorang saksi kejadian yaitu seorang wanita Palestina yang berada di daerah itu, mengatakan kepada wartawan setempat sebagaimana diberitakan M’an TV (Sebuah TV Di Betlehem) bahwa “Tentara Israel menutup jenazah wanita muda Palestina yang tergeletak di tanah dengan cucuran darah tanpa memberikan bantuan medis sama sekali, sebelum ambulans tiba dan membawanya.”
Seorang juru bicara polisi Israel tidak mengkonfirmasi bahwa wanita Palestina telah tewas, tetapi mengkonfirmasi bahwa seorang perwira polisi Israel menembak wanita itu setelah polisi melihat “melihat wanita itu pisau.” Namun, Saksi mata wanita muslimah Palestina tersebut tidak membawa Pisau atau senjata tajam lainnya.
Saksi lain warga Palestina mengatakan kepada wartawan bahwa ia melihat anak sekolah membawa tas sekolahnya di punggungnya, mencoba untuk menyeberangi pos pemeriksaan Israel di dekat Masjid Ibrahimi sebelum itu dia dibunuh.
“Seorang tentara Israel memintanya untuk mengambil pisau dari tasnya, kemudian ia langsung menembak wanita muda Palestina itu” Kata Saksi mata menjelaskan. “Beberapa detik kemudian anak sekolah terkapar di dengan berlumuran darah”
Kematian wanita di perbatasan utara yang diduduki tanda Tepi Barat setidaknya 57 warga Palestina tewas sejak awal bulan Oktober 2015.
Sementara setidaknya 29 dari Mujahidin Palestina yang tewas ditembak Zionist Israel setelah melakukan serangan Intifadhah terhadap pasukan Israel
Lembaga HAM Internasional mengkritik keras terhadap tindakan brutalisme Israel setelah menyaksikan rekaman video insiden tersebut. Apa yang dilakukan Zionis Israel di luar hukum peperangan Internasional di mana menembak sampai tewas telah diperintahkan oleh para pejabat Israel. Akibatnya Tewasnya warga sipil yang tak berdosa sangat tinggi. (adi/dakwatuna)